Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabaarakaatuh.. Kisah Wali Songo – Siapa yang tidak kenal Wali Songo? Mereka dikenal seseorang yang gigih menyebarkan ajaran agama Islam pada abad ke 14 di tanah Jawa. Para Wali Songo tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Mereka cepat dikenal masyarakat luas karena kerap berdakwah tanpa memaksa harus masuk Islam. Masyarakat muslim di nusantara pasti sudah tak asing lagi dengan Wali Songo. Wali memiliki arti wakil, sementara songo memiliki arti sembilan. Dengan demikian, Wali Songo adalah sembilan wakil atau wali Allah SWT. Perjalanan dakwah Wali Songo telah dicatat dalam sejarah penyebaran agama Islam di Indonesia. Mereka telah meninggalkan banyak jejak dalam berdakwah. Wali Songo membawa perubahan besar terhadap masyarakat Jawa yang dulunya banyak beragama Hindu-Budha. Berikut Nama-nama Wali Songo, 1. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) 2. Sunan Ampel (Raden Rahmat) 3. Suna...
Kisah Nabi Ilyas عليه السلام
Pendidikan dalam Islam. tentu sangat erat membahasnya dengan sejarah serta kisah para Nabi dan Rasul. Kisah tersebut pada umumnya mengandung uns akidah, ibadah, dan akhlak. Kisah Nabi Ilyas yang akan dibahas di bawah ini memang bermuatan nilai-nilai yang terpuji harus mampu membawa kesejahteraan pada setiap umat muslim.
RIWAYAT SINGKAT NABI ILYAS AS

Nabi Ilyas merupakan salah satu nabi utusan Allah swt. Fakta ini diterjemahkan dalam firman Allah Al-Quran Surat Ash-Shaaffaat ayat 123 yang artinya, “Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang dari rasul-rasul '. Tidak hanya itu, bahkan kenabian Ilyas semakin ditolak dengan disebutnya nama Ilyas hingga empat kali dalam Al-Quran, yaitu pada Surat Ash Shaaffaat dan Surat Al-An'aam.
Dikisahkan, yaitu Nabi Ilyas merupakan nabi yang memiliki akhlaq yang baik dengan tingkat kesalehan yang tinggi serta taat menjalankan perintah Allah SWT . Namun ketakwaannya tidak berbanding lurus dengan keadaan masyarakat yang syirik karena masih banyak yang menyembah berhala.
Nabi Ilyas ditugaskan untuk memperbaiki akhlaq kaum yang merupakan keturunan Bani Israil dan masih saja memiliki kebiasaan menyembah berhala dengan nama berhala Baal. Kaum ini bertempat tinggal di Kota Balbek, dinyatakan berada di wilayah Lebanon. Allah mengutusnya untuk mengajarkan tauhid terhadap kaum tersebut.
Nabi Ilyas diperintahkan oleh Allah untuk mengajak kaumnya menyembah Allah SWT. Ia pun tak pernah lelah menjalankan perintah Allah dengan menyerukan agar kaumnya menyembah Allah. Namun hal tersebut tidak mudah dilakukan mengingat dakwahnya terus ditentang dan kaumnya tetap menyembah berhala. Namun ia tak patah arang dan terus bersabar dan terus berdakwah.
Pada suatu hari, Dia bertanya pada kaumnya, “Wahai kaumku, Kenapa kalian tidak bertakwa? Mengapa kalian tetap menyembah Baal dan berpaling dari Allah, Tuhamu dan Tuhan bapak bapakmu yang baru saja dimulai? ”Namun demikian, Nabi Ilyas tidak menggubris perkataan tersebut.
Lalu dia melanjutkan ucapannya kepada kaumnya, “Apakah dia tidak takut dengan azab Allah? Engkau menyembah berhala Baal, padahal hanya Allah, Tuhan semesta alam, yang disembah ”. Mendengar perkataan tersebut, kaum Bani Israil tetap tidak menghiraukan perkataan Nabi Ilyas. Alih-alih putus asa melihat kejadian tersebut, Ia tetap ikhlas untuk berdakwah.
NABI ILYAS AS DITUGASKAN UNTUK MEMPERBAIKI AKHLAQ BANI ISRAIL

Pada saat kompilasi, kaum Nabi Ilyas hidup di dalam kenikmatan karena pemulihan kembali setelah musibah kekeringan yang terjadi sebelumnya. Namun dengan kenikmatan tersebut, kaumnya tetap tidak mau bersyukur kepada Allah SWT. Terlebih lagi, mereka kembali durhaka kepada Allah SWT dengan terus melakukan berbagai kemaksiatan dan tetap menyembah Berhala Dewa Ba'l.
Melihat kondisi tersebut, Ia memerintahkan kaumnya dengan mengatakan pada Raja Ahab, “Hai Raja Ahab, perintahkan seluruh kaum Bani Isra'il untuk bertemu dengan saya di Jabal Qarmil. Sertakan juga empat ratus nabi Ba'l ”.
Mendengar perkataannya, sepintas kemudian Raja Ahab mengerahkan seluruh rakyat dan para nabi Ba'l menuju Jabal Qarmil. Lalu Nabi Ilyas AS lantang berseru di depan kerumunan tersebut, “sampai kapan pun kalian menyembah dewa! Jika Tuhan itu Allah, sembahlah Allah SWT! Kalau Tuhan itu Ba'l, sembahlah Ba'l! ”. Mendengar perkataan tersebut, orang-orang yang disetujui di sana tetap diam saja.
Kemudian Nabi Ilyas AS berkata: “Di antara nabi-nabi Allah, hanya saya yang hadir di sini, sementara ada 450 nabi Ba'l. Mari kita lihat siapakah Tuhan yang benar ”.
Tak lama kemudian Nabi Ilyas menyuruh para nabi Ba'l untuk mencari sapi jantan dan diperintahkan untuk menyembelihnya. Selepas itu, ia memerintahkan untuk memotong-motong daging dan meletakannya di atas tungku api. Kemudian diterima dan para nabi Ba'l tidak diizinkan ada yang membantah api.
Nabi Ilyas menerima para nabi Ba'l untuk berdoa kepada dewa mereka, sementara ia berdoa kepada Allah SWT. Dia ingin membuktikan bahwa siapa yang bisa menghidupkan api untuk memasak daging sapi jantan tersebut. Maka rakyat pun menyelesaikan persetujuan tersebut.
Sepintas kemudian, para nabi Ba'l mulai memilih mencari sapi jantan dan menyiapkan daging-daging sapi yang sebelumnya telah disembelih. Setelah itu mereka berdoa kepada Ba'l dari pagi sampai tengah hari sambil berteriak-teriak, "Jawablah kami, Ba'l!". Mereka memohon sembari menari-nari di sekitar tempat tungku api yang siap dikirim dari langit tersebut. Namun tak ada kejadian apa pun yang muncul.
Tak lama kemudian, Nabi Ilyas menyeret ke mereka, "Berdoalah lebih keras lagi kepada dewa kalian, Dewa Ba'l yang kalian anggap tuhan selama ini". Mendengar perkataannya, Nabi-nabi Ba'l mulai terpancing untuk mengucapkan lebih keras lagi. Mereka juga melakukan ritual dengan menggores-gores badan mereka dengan pedang dan menggoyang darah bercucuran dari tubuh mereka.
KAUM BANI ISRAIL MENGAKUI KENABIAN NABI ILYAS DAN MULAI BERIMAN KEPADA ALLAH SWT.
)

Melihat doa para nabi Ba'l yang tak kunjung dikabulkan oleh dewa mereka, lantas Nabi Ilyas bertugas rakyat untuk berkomunikasi. Ia mulai memperbaiki tempat peribadatan yang telah runtuh dengan meletakkan bebatuan sehingga tampak kembali sempurna sebagai tempat beribadah kepada Allah SWT.
Kemudian Bai Ilyasudah berhasil parit yang cukup besar sehingga bisa menampung kurang lebih 15 liter udara. Ia menyusun balok-balok kayu di atas tempat persembahan qurban, dan memuat daging diatas kayu bakar tersebut.
Kemudian Nabi Ilyas berkata, “Isilah 4 tempayan dengan air sampai penuh, lalu tuangkan air itu ke atas persembahan qurban dan atas periksalah kayu tersebut”. Setelah semuanya dipersiapkan, ia lantas berkata, "Sekali lagi," lalu mereka bertanya. “Satu kali lagi, katanya, dan mereka lakukan pula. Maka menghabiskanlah udara sampai memenuhi parit tersebut.
Lalu Nabi Ilyas AS membahas tempat itu dan berdoa: “Yaa Allah, Tuhan yang disembah oleh Ibrahim, Ishaq, dan Ya'qub, tunjukkanlah kuasamu saat ini dengan engkaulah Allah Yang Maha Esa, dan aku adalah hamba-Mu. Jawablah, Yaa Allah! Jawablah, saya jawab rakyat ini tahu Engkau sebenar-benarnya tuhan dan hanya kepadamu lah tempat kembali! ”.
Tak lama setelah ia memanjatkan doa tersbut, lalu Allah SWT seketika mengirim api dari langit. Lantas api tersebut dimuat di atas kayu dan potongan daging di atasnya. Melihat kejadian tersebut, seketika mereka tersungkur ke tanah untuk bersujud sambil berkata, “Allah itu adalah Tuhan! Sungguh Allah-lah Tuhan yang benar! ".
Setelah itu Nabi Ilyas AS berkata kepada Raja Ahab, "Sebentar lagi akan turun hujan, silakan Raja Ahab pergi!". Lalu Raja Ahab pergi dan naik ke atas Jabal Qarmil. Lalu Allah SWT menurunkan hujan lebat ke negeri Isra'il.
MUKJIZAT NABI ILYAS AS MENGHIDUPKAN ANAK YANG MENINGGAL

Nabi Ilyas AS tinggal di negeri Isra'il dengan raja yang jahat bernama Ahab. Raja Ahab menyuruh orang Israel untuk menyembah dewa dan berhala. Melihat kondisi kaum dengan raja yang jahat seperti itu, maka Allah murka terhadapnya.
Kemudian Allah menerima Nabi Ilyas mengunjungi Raja Ahab dan berkata, “Ketahuilah wahai Raja Ahab, tidak akan pernah ada hujan atau hujan sedikitpun selama dua atau tiga tahun kedepan, kecuali saya mengatakannya! Maka dari itu, bertaubatlah dan sembahlah Allah! ”. Kemudian Raja Ahab menjadi kesal dan marah meminta dan berusaha untuk membunuhnya.
Lantas Allah mengizinkan Nabi Ilyas untuk pergi ke anak sungai Kerit dan bersembunyi di sana. Dengan meminum air sungai dan makanan yang dibawa oleh burung gaga katas perintah Allah untuk mereka.
Raja Ahab Pasukan terus mengejar Nabi Ilyas AS, dan mengetahui bahwa ia sedang bersembunyi di anak Sungai Kerit. Dia bertahan hidup dengan meminum udara dari anak sungai itu dan makan makanan yang dibawa oleh burung gagak setiap dibawa. Tiba tiba tiba anak sungai itu pun kering karena tidak ada hujan, jadi ia kebingungan untuk mencari tempat perlindungan.
Tak lama kemudian datanglah bala tentara Raja Ahab untuk membunuh Nabi Ilyas, akhirnya ia bersembunyi di dalam rumah Nabi Ilyasa. Ketika bersembunyi di rumah Nabi Ilyasa AS, Nabi ilyasa masih muda dan tengah menderita sakit. Lantas kemudian dia membantu menyembuhkan penyakitnya.
Setelah pulih, Nabi Ilyasa AS dibuat anak angkat oleh Nabi Ilyas AS dan terus menemani Nabi Ilyas dalam berdakwah. Namun saat itu Nabi Ilyas belum diangkat menjadi nabi.
Kemudian Allah SWT dikirimkannya untuk pergi ke Kota Sarfat dan tinggal di sana karena janda yang akan memberikan makan dan mencukupi kehidupannya. Maka pergilah Nabi Ilyas AS ke Kota Sarfat.
Sesampainya di kota tersebut, ia melihat seorang janda yang sedang mengumpulkan kayu api. Lalu Nabi Ilyas sebagai membuka janda itu dan berkata: “Ibu, tolong ambilkan sedikit air untukku, juga bawakanlah juga sedikit roti!”.
Namun seketika janda itu menjawab, “Maaf, saya tidak punya sedikitpun roti. Saya hanya memiliki segenggam tepung terigu di dalam wadah, dan sedikit minyak zaitun di dalam botol. Saya sedang mengumpulkan kayu untuk memasak bahan yang sedikit saya dan anak saya bisa makan. Itulah makanan kami yang terakhir; Setelah itu kami pun akan mati! ”.
Namun Nabi Ilyas tetap menjawab, “Jangan khawatir, Ibu, tolong Ibu buatkan makanan untuk Ibu dan anak Ibu. Tapi sebelum itu buatlah dulu satu roti kecil dari tepung dan minyak itu, dan bawalah kepada saya. Sebab Allah SWT, satu-satunya Tuhan yang dapat disembah, mengatakan bahwa semuanya itu akan selalu berisi tepung, dan botol itu akan minyak terisi, hingga Allah turunkan hujan ke bumi ”.
Akhirnya, janda terebut percaya dengan perkataan Nabi Ilyas AS. Tak lama kemudian janda diminta melakukan apa yang diminta oleh Ilyas. Lantas dia membuat roti kecil dan memberikannya. Ia pun segera mengambilnya, sementara janda itu kemudian membuat roti sebagai makanan dibuka dan dibalik.
Seperti yang telah diumumkan Allah SWT melalui Nabi Ilyas AS, botol itu selalu berisi tepung, dan botol itu pun selalu berisi minyak. Hari berikutnya masih sedikit tepung dan sedikit minyak untuk membuat roti lagi. Lebih dari 3 tahun selama musim kemarau panjang berlangsung.
Pada suatu hari, janda ini mendapat berita buruk. Ia menemuni saat jatuh tempo dan meninggal. Lalu janda yang memanggil Nabi Ilyas AS dan berkata, “Hai Hamba Allah, apa yang terjadi dengan anak saya? Kenapa anak saya meninggal dunia? ”
Lantas kemudian Nabi Ilyas mengambil anak yang tengah jatuh sakit tersebut menuju kamar pribadinya. Ia membaringkan anak di tempat tidur, lalu berdoa kepada Allah SWT, “Ya Allah, Yaa Tuhanku, Mengapa Engkau mendatangkan musibah kepada janda ini? Ia sudah memberi roti kepadaku dan sekarang Engkau mencabut nyawa putranya ”.
Ia terus berdoa kepada Allah, “Ya Allah, Yaa Tuhanku, hidupkanlah kiranya anak ini !. Melihat kesungguhannya dalam berdoa, lantas Allah SWT mendengarkan doa tersebut dan mengabulkan doanya. Anak tersebut kemudian mulai dibahas dan hidup kembali. Lalu dia membawa anak itu berkata: “Ibu, anak ibu sudah hidup kembali”.
Janda itu lantas menjawab: "Sekarang aku tahu itu adalah hamba Allah dan segala perkakasmu dari Allah SWT!"
KAUM NABI ILYAS AS MERAIH HUKUMAN

Nabi Ilyas terus menyadarkan Bani Israil agar meninggalkan praktik-praktik menyembah berhala, namun usaha tersebut sia-sia. Kaum Bani Israil tetap menolak dakwah Nabi Ilyas namun beliau tetap bersabar dan istiqamah melakukan tugasnya.
Saat kompilasi, Nabi Ilyas berdoa kepada Allah untuk menjalani hujan. Allah memperkenankan doanya. Akhirnya selama tiga tahun tidak juga turun hujan di wilayah tersebut. Wilayah tersebut mengurangi kekeringan dan menyebabkan banyak hewan ternak dan tumbuh mati. Kaum Nabi Ilyas pun semakin banyak yang mengalami kesulitan tersebut.
Kemudian Nabi Ilyas berkata kepada kaumnya, "Menghadapi ibumu berhala, maka aku akan berdoa kepada Allah untuk segera melepaskan penderitaanmu". Mereka pun membuang berhala mereka dan kemudian ia berdoa kepada Allah untuk segera menanggulangi kaum Bani Israil dan segera menurunkan hujan . Mendengar doanya, kemudian Allah mengabulkan doa-doa tersebut.
Nikmat tersebut tak merta meruntuhkan sifat buruk Bani Israil, terbukti mereka tetap menyembah berhala-berhala mereka. Ia kemudian berdoa kembali kepada Allah untuk menghentikan hujan. Allah pun mengabulkan kembali doanya .
Namun pada akhirnya, kaum Bani Israil akan menjadi kafir lagi dan azab Allah yang pedih menimpa mereka. Kemudian Allah mengutus Nabi Ilyasa untuk meminta Nabi Ilyas untuk mengundang kaum Bani Israil menuju jalan yang benar.
ALLAH MENJADIKAN NABI ILYAS TETAP HIDUP ABADI

Nabi Ilyas AS dan Nabi Ilyasa AS bersama-sama mengemban misi dakwah yaitu membuat kaum Bani Isra'il di Isra'il mengambil kebiasaan menyembah berhala dan membuat mereka beriman kepada Allah SWT. Ilyas AS hidup bersama Nabi Ilyasa AS untuk mengemban misi dakwah kepada Bani Isra'il selama sembilan tahun lamanya.
Pada suatu kompilasi, mereka berdua pergi menuju wilayah di sebelah timur sungai Yordan . Ketika Ilyas AS sedang beristirahat, datanglah Malaikat Maut dihadapannya, dan kemudian berseru, "Hai Ilyas, penuhilah panggilan Allah, sekarang mulai menghadap Allah dan siap-siaplah, makawasanya akan segera kucabut!" Kata Malaikat Maut.
Mendengar berita itu, ia menjadi sedih dan menangis. Kemudian malaikat maut bertanya, “Mengapa bertanya bersedih, Ilyas?”. "Apakah bersedih karena akan meninggalkan dunia dan takut dibunuh?", Tanya malaikat Maut.
“Tak ada lagi yang saya sesali, kecuali tak ada lagi waktu untukku berdzikir kepada Allah, sementara orang lain masih bisa terus berdzikir menerima Allah,” jawab Nabi Ilyas AS
Melihat peristiwa tersebut, lalu menunjukkan saat itu juga Allah SWT menurunkan wahyu kepada Malaikat Maut agar bisa mencabut nyawa Nabi Ilyas dan memberi kesempatan mendukung untuk berdzikir sesuai dengan permintaannya. Keinginannya sangat sederhana, yaitu ingin terus hidup untuk berdzikir kepada Allah SWT. Maka berdzikirlah ia berlalu.
Karena persitiwa ini, maka muncullah firman Allah SWT, "Biarlah Nabi Ilyas hidup di taman untuk berbisik dan mengadu serta berdzikir untuk-Ku sampai akhir nanti". Mendengar firman Allah ini, maka Malaikat Maut tidak berani mencabut nyawa Nabi Ilyas AS. Maka ia diizinkan oleh Allah untuk hidup selama-lamanya dan tidak akan pernah mati pada saat Kiamat tiba.
Sekian membahas Kisah Nabi Ilyas
Wassalam
Wassalam
Komentar
Posting Komentar