Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabaarakaatuh.. Kisah Wali Songo – Siapa yang tidak kenal Wali Songo? Mereka dikenal seseorang yang gigih menyebarkan ajaran agama Islam pada abad ke 14 di tanah Jawa. Para Wali Songo tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Mereka cepat dikenal masyarakat luas karena kerap berdakwah tanpa memaksa harus masuk Islam. Masyarakat muslim di nusantara pasti sudah tak asing lagi dengan Wali Songo. Wali memiliki arti wakil, sementara songo memiliki arti sembilan. Dengan demikian, Wali Songo adalah sembilan wakil atau wali Allah SWT. Perjalanan dakwah Wali Songo telah dicatat dalam sejarah penyebaran agama Islam di Indonesia. Mereka telah meninggalkan banyak jejak dalam berdakwah. Wali Songo membawa perubahan besar terhadap masyarakat Jawa yang dulunya banyak beragama Hindu-Budha. Berikut Nama-nama Wali Songo, 1. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) 2. Sunan Ampel (Raden Rahmat) 3. Sunan Gresik
بسم الله الرحمن الرحيم
Kisah Nabi Nuh Alaihissalam
Kisah Nabi Nuh Alaihissalam
Umat Islam mengenal keberadaan 25 Nabi dan Rasul. Salah satunya adalah Nabi Nuh Alahissalam. Nabi Nuh adalah Nabi yang ke 3 setelah Nabi Adam dan Nabi Idris. Menilik dari kitab Ibnu Katsir tentang kisah para Nabi, Nabi Nuh berasal dari Nabi Adam yang ke 9. Memisahkan jarak antara masa Nabi Adam dengan Nabi Nuh menurut riwayat ahli sejarah Islam adalah 10 abad lamanya.
Banyak kisah nabi nuh yang bisa diceritakan. Salah satunya adalah kisah tentang bahtera Nuh yang merupakan kapal terbesar dan pertama yang dibuat oleh manusia. Bahtera Nuh merupakan salah satu salah satu bukti mukjizat Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Nuh dan pengikutnya kompilasi terjadi malapetaka dahsyat yang mengubah dunia mencari isinya mengkritik para nabi Nuh yang taat.
Ketika itu, kaum Nuh merupakan kaum yang sangat tercela dan menyimpang dari jalan Allah SWT. Pada mulanya, umat manusia selalu menaati para Nabi sebelumnya yaitu Adam dan Idris, akan tetapi kompilasi masa Nabi Nuh, kaumnya kembali memproses ingkar dengan menggunakan orang-orang yang mempertanyakan patung adalah tuhan kemudian memunculkan patung-patung yang dianggap sebagai tuhan mereka.
Patung-patung ini sebenarnya merupakan representasi orang-orang saleh yang menjadi pewaris Nabi Idris dalam keterlibatan agama Allah. Akan tetapi kaum Nuh malah menentang penilaian dan mengatasi roh tuhan di dalam patung tersebut dan orang-orang saleh penerus Nabi Idris adalah representasi tuhan. Maka kemudian tersesatlah kaum Nabi Nuh.
Awalnya, pembuatan patung tersebut hanya untuk menghormati orang-orang saleh yang bernama Wadd dan Shuwa. Akan tetapi seiring berjalannya waktu dan memudarnya ilmu agama, generasi terkemuka. Hanya satu manusia yang masih memiliki pikiran dan akal sehat untuk mengatasi semua ini yaitu Nabi Nuh.
Kemudian Allah SWT mengangkat Nuh sebagai Nabi dan mengembalikan risalah kenabian serta ditugaskan untuk membimbing kaumnya agar dapat memberikan segala bentuk kesyirikan dan membebaskan kaum leluhur dari belenggu iblis yang menghasut untuk bergerak sembah atau mengusahakan patung-patung tersebut sebagai tuhan serta tuju yang berjalan benar-benar dan dirahmati Allah SWT.
Nabi Nuh merupakan Nabi yang istimewa karena itu, shalat satu dari 114 surah Al-Qur'an merupakan surah khusus Nabi Nuh dengan surah yang sama yaitu Surah Nuh. Surah Nuh merupakan surah ke 71 setelah surah Al-Ma'arij dan sebelum surah Al-Jin. Surah ini tergolong surah Al-Makkiyah yang terdiri dari 28 ayat. Kisah nabi nuh dimulai dengan diutusnya nabi nuh. Kisah nabi dimulai dengan diutusnya beliau.
KISAH DIUTUSNYA NABI NUH SEBAGAI RASUL ALLAH
Sumber-sumber dari ahli sejarah yang diriwayatkan oleh para ahli sahih menyatakan bahwa Nabi Nuh memiliki nama asli Abdul Ghaffar atau Yasykur. Ia adalah putra dari Lamik bin Matta. Ayah Nabi Nuh merupakan putra Nabi Idris hingga Nabi Nuh merupakan keturunan Nabi Idris. Dengan kata lain, Nabi Nuh merupakan cucu dari Nabi Idris atau turunan ke 3 dari Nabi Idris.
Nabi Nuh hidup di dunia sangat lama yaitu selama 950 tahun. Fakta ini didapat dari salah satu surah di dalam Al-Qur'an yaitu surah Al-Ankabut ayat 14 yang berarti “ Dan memang kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di tempat mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim ”.
Saat usia Nabi Nuh mencapai 480 tahun, beliau diutus menjadi Rasul melalui malaikat Jibril. Malaikat Jibril menghadap Nabi Nuh dengan wajah yang sangat tampan sehingga Nabi Nuh takjub dan lantas bertanya. Kemudian malaikat Jibril menjawab bahwa ia adalah utusan Allah yang membawa risalah dan menyatakan bahwa Allah mengutus Nuh untuk umatnya yang membangkang dan zalim.
Perintah pengabdian Nuh sebagai Nabi tertulis pada Al-Qur'an surah Nuh ayat pertama yang berarti "Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan perintah): Berilah kaummu sebelum datang kembali ke azab yang pedih". Ayat ini tidak hanya menyuratkan pengurusan Nabi Nuh, tetapi perintah untuk kaumnya akan azab Allah yang sangat pedih.
Malaikat Jibril kemudian memakaikan baju kebesaran yang disebut baju Mujahidin, kemudian melilitkan sorban kemenangan juga memberi tahu Nabi Nuh ikat pinggang yang disebut 'Saiful Azmi' kemudian seraya memberi pesan pembuka: “Berilah untuk mencari Allah yang dipanggil Darmasyil bin Fumail bin Fumail bin Jum bin Qabil bin Adam ”. Nabi Nuh kemudian menyetujui perintah malaikat Jibril.
Jika dilihat dari telusuran nama, Darmasyil mewakili nabi Adam yang ke 4 sekaligus mewakili raja dan pemimpin yang zalim pada saat itu. Darmasyil merupakan manusia pertama yang membuat arak dan meminumnya, dia juga merupakan manusia pertama yang berjudi, dan membuat baju hiasan emas dimana emas merupakan bahan yang tidak digunakan oleh lelaki.
Raja Darmasyil juga merupakan Raja yang menyembah dan menganggung-agungkan 5 berhala yaitu Wad, Siwa ', Ya'uq, Yaghuts, dan Nasr. Perbuatan Darmasyil telah sangat zalim dan ingkar sehingga Allah memberikan sangat keras yang disampaikan kepada malaikat Jibril untuk diteruskan ke Nabi Nuh dan Nabi Nuh diutus untuk dikirim langsung kepada raja Darmasyil. Kisah Nabi
KISAH DAKWAH NABI NUH YANG MENDAPAT BANYAK TANTANGAN
Nabi Nuh terus berdakwah kepada umatnya, khususnya bagi umat yang tidak berdzikir dari zalim dan menyesatkan. Selama 5 abad semenjak dia diutus menjadi Nabi, Nabi Nuh hanya memiliki 70 hingga 80 orang yang ikut hanya pengikut yang terdiri dari orang-orang biasa yang bukan berasal dari keluarga kaya, puas dan bisa atau terpandang.
Hal ini menyebabkan kaum Nuh yang terdiri dari orang-orang terpandang dan kaya tidak suka bersama-sama, pengikut Nuh yang miskin tersebut. krena kesombongan dan keangkuhan mereka, mereka menganggap derajat dan kasta mereka tidak sama sama menganggap derajat mereka lebih tinggi dari nabi nuh sampai tidak mungkin akan mengikutinya.
Kaum nabi Nuh mencemooh dan menghina Nabi Nuh dan pengikutnya yang miskin. Penolakan dan penghinaan terus terjadi tidak hanya dati kaumnya saja, namun juga dari antara perdebatan. Sebaliknya Istri dan putranya Kan'an secara terang-terangan menolak dan menentang ajaran Nabi Nuh. Yang lebih parah lagi dari mereka memengaruhi orang lain untuk tidak mengikuti ajaran Nab Nuh AS.
Kaumnya tidak percaya bahwa Nabi Nuh adalah utusan Allah dan meyakini bahwa Nabi Nuh adalah manusia biasa, tidak memiliki kekuatan, tidak memiliki kelebihan, juga tidak memiliki harta yang lebih banyak dari mereka dan mereka mengatakan bahwa Nabi Nuh telah berdusta. Mereka sangat merendahkan Nabi Nuh bahkan lebih dari itu, mereka ingin mengusirnya.
Salah satu pemimpin kaum Nuh yang zalim ini kemudian berkata bahwa mereka akan dengan rela dan ikhlas menjadi pengikut Nabi Nuh dan taat pada pengajaran-pengajaran yang diutus Nabi Nuh asalkan Nabi Nuh diutus dengan bantuan pengikut Nabi Nuh yang telah taat dan mempertimbangkan hina . Nabi Nuh dengan tegas menolak persyaratan ini karena tidak ingin meninggalkan umatnya.
Mendengar jawaban Nabi Nuh, para pemimpin kaumnya yang zalim menentang kesal dan berbalik menantang Nabi Nuh AS. Mereka meminta Nabi Nuh segera mendatangkan Azab untuk mereka jika memang mereka harus perbuat zalim dan durhaka kepada Allah SWT sebagai membuktikan bahwa Nabi Nuh memang benar-benar mewakili perjanjian Allah untuk membawa kaumnya ke jalan yang benar.
Nabi Nuh kemudian tidak tahu lagi bagaimana caranya dan menyadarkan kaumnya sementara dia sudah berusaha semampunya. Meminta dia memilih untuk berserah diri dan meminta pentunjuk pada tuhan semesta alam. Akhirnya Nabi Nuh meminta dan meminta kepada Allah agar segera melimpahkan azab kepada kaumnya yang membangkang. Allah kemudian mendengarkan doa Nabi Nuh.
KISAH PEMBANGUNAN DAN MUKJIZAT BAHTERA NABI NUH ALAIHISSALAM
Sebelum azab Allah yang sangat pedih dan berat ditimpakan pada kaum Nuh terdiri dari banjir bandang yang menenggelamkan dunia, Allah SWT memberikan petunjuk sekaligus mukjizat kepada Nabi Nuh yang diperintahkannya oleh Allah SWT untuk membangun bahtera yang sangat besar dan kuat. Bahtera yang dapat menerima pengikut dari Nuh yang taat dan beriman kepada Allah SWT. Kisah nabi nuh bagian ini tentang pembaharuan kita tentang Allah SWT kepada umatnya.
Setelah mendapat petunjuk dan perintah, segera Nabi Nuh dan kaumnya yang taat membuat bahtera. Bahtera ini dibuat dari kayu jati. Pembuatan bahtera ini memerlukan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 40 tahun hingga bahtera ini dapat digunakan. Selama proses pembuatan bahtera itu pula, kesabaran Nabi Nuh terus mengadu tentang cemoohan dan hinaan dari kaumnya yang zalim.
Kaum Nuh yang menganggap pekerjaan pembuatan bahtera ini adalah pekerjaan sia-sia dan pekerjaan orang gila. Mereka menganggap tidak ada gunanya membangun bahtera di atas bukit pasir yang tandus. Jangankan banjir, hujanpun tidak ada yang turun. Akan tetapi Nabi Nuh dan pengikutnya terus membangun bahtera tanpa mempedulikan hinaan dan cemoohan kaumnya.
Menurut Ibnu Abbas, seorang Thaif yang memiliki pengetahuan yang sangat luas menyetujui bahtera. Nuh ini memiliki ukuran panjang 1.200 hasta atau sekitar 550 meter dan lebar 600 hasta atau sekitar 275 meter. Bahtera ini terdiri dari 3 tingkat pertama diperuntukkan khusus untuk hewan-hewan, tingkat ke dua untuk menerima Nabi Nuh, dan tingkat untuk bangsa burung.
Desain bahtera di bagian atas ditutup dengan penutup kayu agar seluruh penumpang dan isinya dapat dilepas dengan selamat dari Allah melimpahkan azab kepada kaum Nuh yang durhaka kepada Allah SWT. Dinding bahtera dibuat mungkin untuk menahan derasnya air banjir yang akan membinasakan seluruh manusia yang zalim dan tidak beriman untuk Allah SWT.
Kemudian Nabi Nuh juga berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar dapat diambil setelah azab diterima, Allah tidak membawa para pemimpin maupun pemimpinyang zalim tersebut selamat dan tetap tinggal di muka bumi. Nabi Nuh tidak ingin kembali mereka yang selamat akan kembali banyak umat manusia yang tersesat, berbuat maksiat, dan akan lebih banyak lagi zalim.
Kemudian setelah bahtera Nuh selesai dibangun, Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk bersiap-siap dan mengumpulkan umat serta perbekalan selama akan menerima banjir. Allah memberikan tanda yang berisi udara dari tannur atau oven tradisional di rumah Nabi Nuh. Hingga dimasukkan ke dalam logis, tidak mungkin oven bisa mengeluarkan sumber udara. Kisah nabi nuh selanjutnya tentang datangnya azab.
DATANGNYA AZAB BAGI KAUM NABI NUH YANG ZALIM
Maka suatu hari kompilasi tannur di dapur Nabi Nuh menunjukkan tanda-tanda keluarnya udara, Nabi Nuh mulai bersiap diri dan membuka bahteranya. Nabi Nuh mengumpulkan umatnya yang beriman untuk segera melindungi diri dan masuk ke dalam bahtera. Nabi Nuh juga membawa segala jenis binatang berpasang-pasangan mulai dari bintang buas, burung, gajah, sapi, hingga semut.
Pada hari itu pula malaikat Jibril turun ke bumi dan membantu Nabi Nuh ikut serta menggiring setiap dua binatang yang berpasangan agar dapat diminta setelah azab melanda seluruh dunia dan menenggelamkan perburuan isinya, setiap spesies ikan tidak punah dan dapat berkembang biak untuk umat manusia. Peristiwa ini juga sudah ditampilkan dalam Al-Qur'an.
Menurut beberapa publikasi, hewan yang pertama kali dinaikkan adalah unggas yang sudah tua, hewan terakhir yang dinaikkan adalah yang diberi keledai. Diceritakan pula di pundak keledai, iblis ikut bergelantungan agar bisa masuk ke dalam bahtera Nuh dan membahas umat Nabi Nuh yang taat agar tidak masuk ke dalam. Peristiwa ini sudah ditulis dalam Al-Qur'an surat Hud ayat 40
Istri dan putra nabi Nuh Kan'an tidak ikut serta turut serta dengan emncemoh bahtera Nabi Nuh bahkan mereka tidak ikut menaiki bahtera. Hanya ada sekitar 80 orang mukmin yang masuk ke dalam bahtera. Allah SWT dengan kuasanya harus dibuat agar hewan ternak tidak dimangsa oleh hewan buas, Allah menurunkan demam untuk hewan buas ini hingga naluri buasnya turun.
Setelah semua pengikut Nabi Nuh dan hewan masuk ke bahtera, lalu pintu masuk dan seluruh pintu bahtera ditutup. Dengan kuasa Allah SWT, pemilik langit dan bumi, maka turunlah air hujan dari langit dan minta bumi dikeluarkan dari berbagai penjuru dan celah-celah bumi. Seluruh celah bumi seperti air mata yang dikeluarkan udara dengan sangat deras tanpa hentinya.
Air hujan yang sangat deras terjadi dan tidak pernah terjadi selama bumi diciptakan termasuk yang terjadi kemudian sampai sekarang tidak pernah terjadi hujan deras dengan begitu hebatnya. Air lautan kemudian bergejolak dan ombak dahsyat menerpa dan menyapu bumi bersama isinya. Dalam sekejap saja debit udara semakin meninggi dan semakin tinggi air bah yang semakin dahsyatnya yang membanjiri bumi.
Seluruh permukaan bumi diselesaikan dengan air sehingga seluruh isinya tenggelam bersama kaum Nuh yang zalim. Bumi tenggelam dalam air hingga permukaan bumi untuk pertama kalinya dan tidak pernah terjadi lagi sampai saat ini. Itulah azab sebagai bencana yang Allah SWT kepadakaum Nabi Nuh yang sudah sangat menyimpang dari jalan Allah dan telah memengaruhi musyrik kepada Allah SWT.
PUTRA NABI NUH YANG TENGGELAM BANJIR
Nabi Nuh dikaruniai 4 orang putra yakni putra tertua bernama Kan’an kemudian yang kedua bernama Yafith, Sam dan Ham. Putra tertua Nabi Nuh merupakan anak yang zalim dan durhaka kepada Nabi Nuh. Dia menyembunyikan rasa benci pada ayahnya sendiri dan mula-mulanya berpura-pura beriman. Bahkan dia dan ibunya yang merupakan istri Nabi Nuh sering menghina dan mencemooh Nabi Nuh. Kisah nabi nuh bagian ini cukup sedih untuk dibaca.
Ketika Nabi Nuh mengumpulkan seluruh umatnya, beliau teringat akan putra tertuanya yaitu Kan’an. Beliau meminta agar Kan’an naik ke bahtera bersama pengikutnya yang lain. Namun dengan angkuhnya Kan’an menolak dan tetap pada pendiriannya tidak ingin beriman kepada Allah. Oleh karenanya, Kan’an termasuk golongan orang-orang yang merugi dan tidak diselamatkan oleh Allah SWT.
Ketika air bah sudah mulai meninggi, Nabi Nuh sebagai seorang ayah terus membujuk sang anak agar menaiki bahtera dan berkata “Hai anakku, naiklah ke kapan ini agar engkau selamat dari azab Allah dan janganlah engkau masuk ke dalam golongan orang kafir” (Q.S. Hud: 43) Akan tetapi Kanan justru menganggap bahwa bencana tersebut merupakan peristiwa alam biasa.
Kan’an kemudian menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memelihara ku dari air bah” dan di jawab pula oleh Nabi Nuh: “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selai Allah (saja) yang Maha Penyayang.” Percakapan Nabi Nuh dan Kan’an tersebut termuat dalam Al-Qur’an surah Hud ayat 43.
Banjir kemudian semakin meninggi dan Kan'an tetap tidak mau masuk ke dalam kapal dan ingin menyelamatkan diri dengan cara berenang menuju puncah gunung yang belum tersentuh udara. Kan'an menganggap bahwa udara tidak akan mencapai puncak gunung tersebut. Namun diduga salah, udara malah menenggelamkan puncak gunung tertinggi.
Disela percakapan antara, muncullah gelombang besar yang membahas antara bahtera Nabi Nuh dengan Kan'an. Seketika Kan'an lenyap dari penglihatan Nabi Nuh. Nabi Nuh berusaha mencari anak sulungnya akan tetapi sia-sia. Sebagai ayah dan darah, dia sangat sedih karena putra yang sangat disayanginya tenggelam oleh azab Allah.
Pada saat Kan'an tenggelam, Nabi Nuh menerima memohon kepada Allah agar putranya diselamatkan karena Nabi Nuh menerima Allah telah meminta keselamatan bagi seluruh pengembara. Nabi Nuh kemudian bertanya-tanya mengapa putranya tidak selamat dari azab ini dan Allah menjawab bahwa putranya telah durhaka dan tidak termasuk keluarga yang dijanjikan Allah untuk selamat.
Percakapan antara Nabi Nuh dan Allah SWT diterbitkan dalam surah Hud yang artinya “Ya Tuhanku, sungguh anakku termasuk keluargaku, dan sungguh janji Engkau yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya ”(QS. Hud: 45). Kemudian Allah menjawab: “Hai Nuh, sungguh dia yang keluar termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan selamat) yang tidak beres, perbuatan yang tidak baik. Alasan itu, janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak tahu (hakekat) nya. Aku benar-benar senang menerima kamu tidak termasuk orang-orang yang tidak berpengathuan ”(QS. Hud: 46).
Nabi Nuh kemudian menyadari kesalahannya dan segera memohon pengampunan kepada Allah SWT. Nabi Nuh kemudian mengikhlaskan kepergian putra dan istrinya yang zalim serta seluruh umatnya yang tidak percaya padanya dan lebih memilih menyembah berhala yang merupakan perbuatan musyrik yang sangat tidak disukai Allah SWT. Subhanallah, semoga dosa-dosa mereka diampuni Allah SWT. Kisah nabi nuh berlanjut dengan selamatnya bahtera nuh.
SELAMATNYA BAHTERA NUH BESERTA SELURUH ISINYA DARI AZAB ALLAH SWT
Sementara Allah menenggelamkan seluruh permukaan bumi dari manusia, pohon, bahkan sampai melebihi puncak gunung, Allah SWT memberikan perlindungan dan memilihara bahtera Nuh yang berlayar selama 150 hari di lautan tanpa batas sampai air banjir reda bersama umat mukmin yang beriman di dalamnya. Kapal terus berlayar hingga kaum Nuh yang zalim tidak tersisa.
Setelah seluruh kaum Nuh yang tenggelam, kemudian Allah memerintahkan bumi menghisap seluruh air yang dan siapkan langit melepaskan hujan deras yang demikian dahsyat tersebut. Maka surutlah air bah yang telah menenggelamkan bumi dan tidak menyisakan semua orang Nuh yang zalim selamat dari satu-satunya yang terbesar dan berdahsyat yang pernah terjadi di bumi Allah.
Setelah air surut banjir, bahtera Nabi Nuh kemudian terdampar di Gunung Judi. Di sanalah pengikut Nabi Nuh menyetujui dan memulai kehidupan baru yang damai dan bertakwa kepada Allah SWT. Banyak pendapat tentang gunung Judi karena sumber gunung Gunung Judi yang disebutkan di Armenia, ada yang mengatakan di Irak atau di Turki.
KISAH SETELAH BANJIR DAN LAHIR NABI NUH
Setelah bahtera mendarat, keluarlah Nabi Nuh bersama tiga putranya yang bertakwa dan seluruh pengikutnya yang menempuh 80 orang. Kemudian turun juga hewan-hewan yang selamat. Di gunung inilah terjadi kehidupan baru dengan seluruh umat yang taat dan beriman kepada Allah serta jauh dari perbuatan tercela, musyrik, dan durhaka kepada Allah SWT.
Menurut pendapat, dikisahkan dari seluruh pengikut Nabi Nuh yang selamat di bahtera Nuh ini akan wafat dan tidak disisakan dari hasil diskusi. Hanya putra-putra Nabi Nuh yaitu Yafith, Sam, dan Ham yang memiliki keturunan. Oleh karena itu, manusia di muka bumi sekarang ini berasal dari keturunan Nabi Nuh yang terbagi menjadi 3 turunan.
Yafith Meraih Bangsa Bangsa Rum (Romawi) dan kini berkembang menjadi Bangsa Eropa. Sam dan keuturannya yang merupakan asal usul lahirnya bangsa Arab yang sekarang mendiami wilayah Arab dan Timur Tengah di Benua Asia Barat. Serta putra terakhir adalah Ham menghasilkan keturunan bangsa Habasyah yang kini mewakili bangsa Afrika yang mendiami wilayah benua Afrika.
Sekian membahas Kisah Nabi Nuh , semoga membawa Manfaat bagi
Komentar
Posting Komentar